Riset Facebook Sebut Industri Travel Sepi Peminat di Ramadan Tahun Ini
Menyambut bulan suci Ramahan yang kemungkinan akan dimulai pertengahan bulan April mendatang, Facebook Indonesia bersama perusahaan konsultan Kantar, merilis riset. Menunjukkan bahwa pada Ramadan tahun ini Industri travel akan mengalami dampak penurunan peminat. Salah satu faktornya ialah kekhwatiran terhadap wabah COVID-19.
Riset tersebut dilakukan keduanya kepada 951 responden di Indonesia. Hasil dari riset tersebut disandingkan untuk melihat perbandingan antara tahun lalu dengan tahun ini.
"Tahun ini kita lihat bahwa bisnis travel akan menurun dibanding tahun lalu, karena kita tahu sedang merebaknya wabah Corona ini, kalau dilihat dari tahun lalu itu sekitar dua bulan sebelum Ramadan sudah banyak pemesan tiket untuk mudik dan liburan," kata Hilda Kitti, Head of Marketing Facebook Indonesia, saat video conference, Kamis (26/3/2020).
Berdasarkan dari riset tersebut, penyebaran wabah COVID-19 juga berdampak pada Industri sektor konsumsi. Namun berbeda dengan travel, tingkat konsumsi masyarakat Indonesia cenderung stabil pada Ramadan tahun ini terlebih melalui pembelian online menggunakan perangkat smartphone.
53 persen responden setuju bahwa Ramadan ini merupakan momen untuk membeli busana baru, sekaligus membeli hadiah untuk teman atau keluarga (46 persen). Selain itu, 67 persen responden juga mengatakan bahwa pada momen ini, mereka memberikan donasi atau sumbangan.
Hal ini memberikan peluang bagi para pebisnis untuk menciptakan ide-ide terbaik, produk yang paling bermanfaat, atau tips penting selama momen ini.
“Kuncinya adalah bahwa Ramadan merupakan momen spiritual yang sangat penting dan banyak masyarakat Indonesia yang memanfaatkan perangkat mobile untuk mendukung ritual keagamaan mereka pada momen tersebut," pungkas Hilda.
Artinya, penting bagi bisnis untuk terlibat dalam percakapan yang bermakna dengan pelanggan mereka. Misalnya, dengan bersikap proaktif dalam memberikan informasi dan mendidik konsumen tentang langkah-langkah yang diambil untuk memastikan bahwa jasa dan produk tersebut aman, serta melakukan pendekatan dalam menangani permintaan pelanggan dalam situasi seperti ini.
Sumber: Akurat.co
Komentar
Posting Komentar